cetusan

smile.laugh.cheer.calm.peace.

aku insan biasa

Bismillahirrahmanirrahim...

Allah telah menciptakan semua perkara di dunia ini secara berpasangan..jika ada gembira,pasti ada duka...jika ada senang,pasti ada susah...jika ada panas,pasti ada sejuk....dan sudah tentunya jika adanya laki-laki,pasti ada juga perempuan....

fitrah manusia.....untuk saling menginginkan seorang peneman hidup yang boleh didampingi dan dicurahkan seluruh isi perasaan ini...serta melengkapi kekurangan yang ada pada diri..

Ya Allah,di saat diri ini makin dimamah kematangan,aku semakin sukar untuk melarikan diri daripada bayangan seorang insan yang bernama lelaki...pernah dahulu aku berikrar untuk tidak punya apa-apa kaitan dalam pergaulan dengan lelaki...ternyata apabila meningkat remaja,semakin sukar rasanya untuk berbuat demikian....semakin mudah pula insan kaum Adam ini memasuki hidupku...ya,aku sememangnya tidak dapat lari daripada situasi ini...apa yang mampu aku lakukan,hanyalah menguatkan iman agar tidak terjerumus dalam kancah pergaulan sosial ini yang keterlaluan...

Lelaki itu,
menarik hatiku,
membuatkan aku terbuai dalam angan-angan yang indah,
menguji keimananku..

Keinginan untuk memilikinya semakin kuat,
meyakinkan sanubari dialah yang dicari,
untuk mengisi hati yang sunyi..

Namun,
apakan dayaku,
menerima kata hatiku,
bererti menggadaikan agamaku,
bererti membenarkan nafsuku bermaharajalela..
lalu hasrat dilupakan,
kaki kukuatkan,
membelah laluan hidup yang tidak terduga,
apa isinya..

Aku seorang muslimah,
mana mungkin aku sewenang-wenangnya bergaul dengan insan itu,
yang tidak punya apa-apa ikatan denganku,
yang pasti,
jika benar itu jodoh,
pasti dia akan kembali dalam hidupku,
walau masa dan usia yang memisahkan,
pasti ada hikmahnya..

Allah Maha Adil,
aku sangat yakin dengan ketentuanNya,
semoga diri ini terus tabah,
terus kuat,
dan terus beriman kepadaNya........

aminnnn...

wanita solehah

Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar
cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan
Rasul-Nya.
Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning,
burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan
kutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan
Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah
kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al
Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku,
berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang
mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata
Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap
sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu
dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan
nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan
Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu
telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan
meninggalkan kita semua,"keluh hati semua sahabat kala
itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan
tugasnya didunia. Tanda-tanda itu semakin kuat,
tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap
Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika
turun dari mimbar.

Disaat itu, kalau mampu, seluruh
sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan
detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu
rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang didalamnya,
Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya
yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang
menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang
berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?"
tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang
membalikkan badan dan menutup pintu Kemudian ia
kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka
mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai
anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru
sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi
bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah
yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,"
kata Rasulullah,

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang
menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama
menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah
bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu
dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?"
Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah
menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti
kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak
membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar
ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana
nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin
dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh urat-urat lehernya
menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali
yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau
palingkan wajahmu Jibril?"
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang
sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana
sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat
nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku.

Badan Rasulullah mulai
dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar
seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera
mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan
peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis
mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali
mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai
kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii" -

"Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup
manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah
kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala
Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Semoga kita semua diberi kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya.
Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.....

~dikirim oleh seorang saudara seIslamku melalui rangkaian email

bacaan kerohanianku

salam.....aku ingin berkongsi kegemaranku tentang bahan bacaan kerohanianku...bahan-bahan bacaan keislaman yang menjadi pilihanku adalah majalh SOLUSI,akhbar iluvislam,majalah ASUH dan majalah ANAMUSLIM..majalah ANIS juga menjadi kegemaranku namun aku jarang membelinya...isu-isu dalam majalah-majalah tersebut sangat menarik perhatian dan sangat mudah difahami..

belajar bio di ASIS

salam..hari ini aku bersama rakan-rakan sekelasku telah menyertai program anjuran bersama SMS Alam Syah iaitu pembelajaran cara menjawab kertas 3 bagi subjek biologi..ASIS,that is what they call the school..all the students studied there are boys...

pada awal program,kami diterangkan tentang aspek-aspek yang perlu ada untuk menjawab soalan bahagian B kertas 3 oleh Puan Normah,guru cemerlang subjek tersebut,yang juga merupakan guru Biologi di sekolah tersebut..

selepas itu,kami masing-masing telah dipasangkan dengan seorang pelajar ASIS untuk diberikan penerangan secara lebih terperinci untuk menjawab soalan kertas 3..pada mulanya,kami sememangnya terkejut dan agak gementar apabila perlu dipasangkan dengan mereka secara one-to-one,bukannya secara berkumpulan..tangan mula rasa sejuk,macam-macam perasaan yang kami alami..malu,kekok,segan,tak yakin....dan yang paling utama,bagaimana kami akan berkomunikasi dengan orang lelaki yang sebaya dengan kami,yang jauh lebih berpengetahuan daripada kami..tetapi,akhirnya kami memandang perkara ini dari sudut positif..kita nak belajar...kita datang nak belajar......yes itulah yang sebetulnya...sedikit sebanyak kata-kata itu meyakinkan kami dan menaikkan semangat kami...

aku berpasangan dengan seorang pelajar India..tidak dapat dinafikan,perasaan kekok memang tak dapat dielakkan..memang aku juga seperti terpinga-pinga apa yang perlu dilakukan....dia juga seperti aku,agak kekok dan tidak tahu untuk memulakan dari mana...namun kami sedikit demi sedikit try to get into it....and we did it...he explained all things very detail,terperinci..dia sangat bersungguh-sungguh dalam memberi penerangan...his name is Kavi,like what he's told me..

aku gembira....semuanya berjalan dengan sangat lancar..semuanya dapat difahami dengan baik...segala tips dan ajaran daripadanya sangat berkesan....sememangnya aku gembira dengan hal ini..

secara keseluruhannya,aku sangat kagum dengan pelajar-pelajar ASIS...they're smart,they're brilliant,hardworking...and most importantly,they really understand what they have learnt...their marks in exam are remarkable...the least that they get is around 70 only...wow!sangat hebat....

aku akui program ini juga secara tidak langsung memotivasikan diri aku untuk lebih bersungguh-sungguh dalam pelajaran..ia juga meningkatkan keyakinanku untuk mendapat markah yang lebih tinggi daripada apa yanga aku perolehi sekarang,dengan syarat aku lebih rajin untuk membuat latihan dan ulangkaji...insyaAllah...